Sayur Organik. Seberapa banyak Anda ketahui tentang Sayur Organik?
Sayur dihasilkan dari pertanian. Oleh sebab itu, sebelum mengetahui lebih jauh. sebelum masuk ke sayuran organik mari kita baca dulu pengertian tentang pertanian organik. Apa itu sayur organik mari kita simak beberapa paragraf
pertanian organik dan pengertian sayur organik berikut
Pertanian Organik
|
Pertanian Organik |
Pertanian organik adalah sistem budi daya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Beberapa tanaman Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan dengan teknik tersebut adalah padi, hortikultura sayuran dan buah (contohnya: brokoli, kubis merah, jeruk, dll.), tanaman perkebunan (kopi, teh, kelapa, dll.), dan rempah-rempah. Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan. Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan.
Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan sistem ekologi kehidupan. Pertanian
supplier sayur organik juga harus memperhatikan keadilan baik antarmanusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan. Untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik pada masa kini maupun pada masa depan.
Pertanian sayur organik
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sayur adalah daun-daunan (seperti sawi), tumbuh-tumbuhan (taoge), polong atau bijian (kapri, buncis), dan sebagainya yang dapat dimasak. Definisi lainnya, sayur adalah masakan yang berkuah (seperti gulai, sup). Sementara itu, sayuran adalah berbagai macam sayur (seperti kubis, kangkung, dan bayam).
Oleh karena itu, jika ditarik simpulan dari definisi dan penjelasan tersebut, sayuran organik adalah berbagai macam sayur yang dihasilkan dari teknik pertanian organik. Konsep penting dari sayuran organik adalah teknik pengolahan dan pembudidayaannya harus murni tanpa menggunakan bahan-bahan kimia.
Menurut Pracaya (2007) pengertian sayuran, umumnya, segala jenis sayuran dapat dikembangkan dengan teknik pertanian organik. Namun, yang perlu diperhatikan adalah beberapa jenis tanaman sangat peka terhadap hama dan gangguan penyakit. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik khusus dalam pembudidayaannya. Selain itu, perlu diperhatikan pula kepentingan bisnis dari teknik pertanian organik ini. Umumnya, teknik pertanian organik diarahkan untuk komoditas pertanian bernilai ekonomis. serbanik merupakan salah satu supplier
sayur organik murah terpercaya.
Pengertian Sayuran dalam Sayur dan Buah Organik
Kita bisa memahami pentingnya pengertian sayuran dalam sayur dan buah organik. Pangan organik merupakan pangan yang dihasilkan dari suatu sistem pertanian dengan menerapkan prinsip-prinsip keseimbangan ekosistem secara terpadu. Hal itu dilakukan dengan meminimalisasi atau menghilangkan penggunaan bahan-bahan kimia sintetis yang dapat membahayakan kehidupan organisme.
Tujuan pangan organik adalah menghasilkan produksi secara berkelanjutan. Pada prinsipnya, bercocok tanam pada lahan yang bebas kandungan bahan kimia berbahaya tentu dapat menghasilkan pangan berkualitas, baik dari segi gizi maupun kesehatan.
Peningkatan minat masyarakat terhadap produk pangan organik dipicu oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan kepedulian terhadap lingkungan. Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa mengonsumsi pangan organik lebih aman, sehat, dan bergizi.
Masyarakat dari negara-negara maju sudah sangat memahami dan beranggapan bahwa pangan organik lebih superior, baik dalam hal gizi, keamanan, maupun kesehatan. Di Indonesia, konsumen pangan organik masih terbatas untuk kalangan tertentu saja, yaitu masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas dan berdomisili di perkotaan.
Akan tetapi, ada beberapa kesalahan persepsi masyarakay awam mengenai pangan organik. Mereka beranggapan produk pangan organik adalah produk yang bagus tidak hanya dari segi nilai gizi, tetapi juga dari penampilan produknya. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa produk pangan organik tidak selamanya bagus. Misalnya saja, banyak daun sayuran yang berlubang karena digigit oleh serangga dan ukurannya pun kecil-kecil. Hal itu terjadi karena pertanian perangsang pertumbuhan, hormon, serta pupuk buatan.
Di negara kita, melalui Standar Nasional Indonesia (SNI), pemerintah telah menentukan standar apakah sebuah produk pangan masuk kategori pangan organik atau tidak. Menurut SNI, sistem pangan organik adalah sistem manajemen produksi holistik yang meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agro-ekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah.
Dalam praktinya, pertanian pangan organik harus menghindari penggunaan benih atau bibit hasil rekayasa genetika, pestisida pupuk kimia sintesis, zat pengatur pertumbuhan, hormon, dan bahan aditif sintetis lainnya. Oleh sebab itu, pertanian organik diharapkan akan menghasilkan bahan pangan yang alami dan aman secara kimiawi untuk dikonsumsi.
Gizi Sayur dan Buah organik
Sayur dan buah organik merupakan salah satu produk dari sistem pertanian organik. Dasar pengelolaan pertanian organik adalah menghasilkan pangan dengan kualitas gizi yang tinggi dan dalam jumlah yang mencukupi. Pengelolaan ini menerapkan sistem alami tanpa mendominasi alam, meningkatkan dan memelihara kesuburan tanah, serta menggunakan sumber-sumber yang dapat diperbaharui dalam sistem pertanian yang terorganisasi.
Sistem pertanian organik berkembang pesat di berbagai negara karena kesadaran masyarakat tentang kerusakan lingkungan, ketergantungan pada bahan kimia, sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, keamanan pangan, serta kesehatan. Produk organik rasanya lebih enak, lebih sehat, dan ramah lingkungan juga menjadikan pertanian organik semakin meningkat dan berkembang.
Produk organik dapat dipasarkan secara internasional jika telah mendapat sertifikasi dari CAC (Codex Alimentarius Comision) dan IFOAM (Internasional Federation of organik Agriculture Movement). Hasil penelitian yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa 6 dari 10 orang akan memilih pangan organik jika lebih mudah didapat dan harganya tidak lebih mahal daripada pangan konvensional atau pangan nonorganik.
Di Jepang, pangan organik ada sekitar 2 – 3% dari secara keseluruhan produksi sayuran dan buah yang dipasarkan. Sementara itu, di Amerika, konsumen pangan organik meningkat hampir dua kali lipat. Demikian pula dengan Australia.
Unsur
gizi sayur organik dan kesehatan merupakan salah satu manfaat yang ditawarkan produsen dalam memasarkan pangan organik. Kandungan gizi pangan organik dianggap lebih tinggi dibandingkan dengan pangan konvensional. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan gizi pangan organik memang lebih tinggi daripada pangan nonorganik. Sebagai contoh, dibandingkan dengan sayur dan buah nonorganik,
sayur organik mempunyai kandungan yang lebih tinggi sebanyak 27% vitamin C, 29% zat besi, dan 14% fosfor.
Hasil penelitian yang dilakukan di Australia menunjukkan bahwa sayur dan buah organik yang biasa dijual di supermarket mempunyai kandungan mineral 10 kali lebih tinggi daripada pangan konvensional sejenis. Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan di Amerika juga menunjukkan bahwa kandungan mineral sayuran buncis, kol, selada, dan bayam organik memiliki kandungan mineral lebih tinggi daripada sayuran konvensional sejenis.
Keamanan Sayur dan Buah Organik
Pengertian sayuran yang sehat juga bisa tercermin dari
keamanan sayur dan buah organik ini. Selain unggul dari sisi nutrisi juga cita rasa, bahan pangan organik juga bebas bahan kimia berbagahay. Kadar senyawa berbahaya, seperti nitrat, oksalat, dan asam amino bebas, pada produk pangan organik lebih rendahsehingga baik untuk kesehatan.
Residu pestisida produk makanan organik sanagt rendah dibandingkan dengan produk pangan nonorganik. Pestisida digunakan untuk memberantas hama pengganggu tanaman sehingga bahan baku pembuatan pestisida adalah bahan beracun seperti timbal, antimon, arsen, merkuri, selenium, thalium, zing dan florida. Bahan ini akan berdampak negatif jika tidak digunakan dan dikelola dengan bijaksana.
Secara langsung maupun tidak langsung, residu pestisida yang tinggi dalam bahan pangan, khususnya sayur dan buah nonorganik, dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Begitu juga dengan polusi yang disebabkan oleh pestisida, baik di udara, air, dan di lahan pertanian.
Daya kerja racun dari pestisida sangat beragam, antara lain dapat memengaruhi saraf yang mengakibatkan terganggunya saraf otak, sistem enzim yang mengganggu metabolisme, dan dapat langsung mematikan. Residu pada makanan seperti sayur dan buah akibat penggunaan pestisida yang tidak terkontrol merupakan bahaya langsung terhadap manusia.
Tanpa kita sadari, zat tersebut akan tertimbun terus-menerus di dalam tubuh kita. Kontroversi yang paling keras adalah adanya kemungkinan pestisida, khususnya pestisida insiktisida organoklorin, sebagai penyebab tumor atau kanker pada manusia.
Terimakasih telah berkunjung pada artikel
sayur organik